Tentang Pertaruhan

Raka Putra Pratama
3 min readSep 30, 2024

--

Setiap hari kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang penuh dengan risiko, baik dalam keputusan kecil maupun besar. Ketika kita memilih jalur berbeda menuju tempat kerja atau mencoba sesuatu yang baru, kita mungkin tak sadar bahwa itu adalah pertaruhan kecil.

Kehidupan adalah sebuah ketidakpastian. Konsep ini ditarik dari pemikiran filsuf eksistensialis seperti Jean-Paul Sartre yang berargumen bahwa manusia pada dasarnya bebas namun kebebasan ini juga membuat kita terjebak dalam keharusan untuk memilih tanpa ada pedoman yang pasti. Sartre melihat manusia sebagai makhluk yang selalu berada dalam kondisi "terbuang" di dunia yang tidak memberinya kepastian.

Pertaruhan adalah manifestasi dari adaptasi kita terhadap ketidakpastian. Bukan semata-mata soal memilih untuk berani mengambil resiko tetapi lebih pada bagaimana kita merespons realitas bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang tak dapat kita kendalikan sepenuhnya. Dengan demikian, bertaruh adalah bagian integral dari proses bertahan hidup dan berkembang, baik secara individu maupun kolektif.

Pertaruhan dalam bukan sekedar soal menang atau kalah. Ia lebih mendalam, menyangkut keberanian kita dalam menghadapi ketidakpastian.

Seperti yang dikatakan oleh Sutan Sjahrir, “Hidup yang tak dipertaruhkan, tidak akan pernah dimenangkan.”

Ungkapan tersebut tidak hanya mengacu pada hasil akhir, tetapi pada sikap hidup: keberanian untuk mengambil langkah meski tidak ada jaminan sukses. Dalam konteks ini, pertaruhan adalah tindakan logis untuk bertahan dan berkembang dalam dunia yang penuh ketidakpastian.

Ketika Mahatma Gandhi memimpin gerakan non-kekerasan melawan penjajahan Inggris, ia bertaruh dengan risiko ditangkap, disiksa bahkan dibunuh. Pertaruhannya bukan karena kepastian kemenangan, tetapi karena dia memahami bahwa bertaruh adalah satu-satunya jalan untuk perubahan. Meskipun jalan yang ditempuh penuh penderitaan, pertaruhan Gandhi menghasilkan kebebasan bagi bangsa India.

Galileo Galilei adalah contoh nyata bahwa pertaruhan tidak selalu disambut dengan keberhasilan langsung. Meski teorinya tentang bumi benar, dia menghadapi hukuman oleh gereja dan dianggap sebagai bid'ah. Namun, dengan tetap mempertahankan keyakinannya, pertaruhan Galileo membuka jalan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, meski hasilnya baru dirasakan lama setelah masanya.

Tidak semua pertaruhan akan membuahkan kemenangan, dan inilah sisi yang logis dari kehidupan: ketidakpastian selalu ada, dan risiko kekalahan nyata.

Steve Jobs, yang pernah dipecat dari perusahaan yang ia dirikan, adalah contoh bagaimana kekalahan dalam pertaruhan bisa menjadi pembelajaran berharga. Kehilangan arah setelah dipecat, Jobs memilih untuk kembali bertaruh dengan proyek-proyek baru. Akhirnya, ia kembali ke Apple dan merevolusi industri teknologi. Kekalahan itu sendiri bukan akhir, tetapi bagian dari proses untuk menciptakan peluang baru.

Hal esensial dalam setiap pertaruhan adalah keberanian untuk melangkah, meski tanpa jaminan pasti. Kadang-kadang, kita menang, namun ada kalanya kita kalah. Baik kemenangan maupun kekalahan membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang hidup itu sendiri.

Kehidupan bukanlah tempat yang aman—ia adalah arena di mana kita dipaksa untuk terus bertaruh dan bertarung. Jika kita tidak berani mengambil resiko, kita mungkin akan tetap diam di tempat, menjalani kehidupan yang stagnan dan tidak berkembang.

Pertaruhan juga tidak selalu berarti keputusan besar yang mengubah dunia. Dalam konteks sehari-hari, memulai hubungan baru, meninggalkan pekerjaan yang tak sesuai atau bahkan berbicara di tengah rapat yang menegangkan adalah pertaruhan yang sering kali menentukan arah hidup kita.

Keputusan-keputusan ini mengandung risiko—baik risiko sosial, emosional, maupun profesional. Namun, tanpa mengambil langkah tersebut, kita tidak akan pernah tahu potensi apa yang menunggu di ujung jalan.

Pada akhirnya, hidup tanpa pertaruhan adalah hidup yang tidak sepenuhnya dijalani. Kita mungkin bisa hidup dengan nyaman tanpa mengambil resiko, tetapi kenyamanan itu sering kali datang dengan harga stagnasi.

Setiap pertaruhan adalah langkah menuju peluang baru. Bukan tentang memastikan hasil, tetapi tentang bergerak maju meskipun hasilnya belum jelas. Tanpa pertaruhan, kita tidak akan pernah mengalami proses ini—proses yang tidak hanya membentuk kehidupan kita, tetapi juga mendewasakan dan memperkaya pengalaman kita.

Kemenangan bukanlah tujuan akhir dari setiap pertaruhan, tetapi kemampuan kita untuk terus bergerak di tengah ketidakpastian itulah yang membuat hidup bermakna.

--

--

Raka Putra Pratama

writer and socio worker | dive into digital marketing and popular culture in postmodern era